RAJA YANG CERDAS DAN BIJAK YANG BISA BERBICARA DENGAN BINATANG

 Allah SWT menganugerahkan Nabi Sulaiman dengan mukjizat yang tidak dimiliki oleh nabi lain. Nabi Sulaiman bisa mengerti dan berkomunikasi dengan semua jenis binatang, dan dia bisa memerintah angin. Selain itu, beliau juga bisa melihat jin dan bahkan juga bisa memerintah mereka.Salah satu kisah Nabi Sulaiman terkait dengan mukjizatnya ini adalah saat beliau beserta pasukannya yang terdiri dari jin, manusia dan burung-burung, sedang berbaris melalui sebuah lembah. Ternyata, lembah itu adalah rumah bagi banyak semut.Melihat pasukan yang hebat ini, satu semut berkata kepada yang lain: "Bersembunyi di rumahmu, sebelum Sulaiman dan pasukannya menghancurkanmu di bawah kaki mereka!". Karena mukjizatnya itu, Nabi Sulaiman mengerti apa yang dikatakan semut.Dia tersenyum pada dirinya sendiri dan berterima kasih kepada Allah untuk semua mukjizat yang diberikan kepadanya. Kemudian, dia memerintahkan kepada seluruh pasukannya untuk berhati-hati saat melangkah, karena itu adalah ladang penuh semut.Cerita ini juga tertulis dalam Alquran: “Nabi Sulaiman dan pasukannya yang terdiri dari manusia, jin dan burung datang ke lembah semut. Seekor semut berkata: ‘Hai semut, masuklah ke tempat tinggalmu agar kamu tidak dihancurkan oleh Sulaiman dan tentaranya sementara mereka tidak menyadarinya’.”Cerita ini juga tertulis dalam Alquran: “Nabi Sulaiman dan pasukannya yang terdiri dari manusia, jin dan burung datang ke lembah semut. Seekor semut berkata: ‘Hai semut, masuklah ke tempat tinggalmu agar kamu tidak dihancurkan oleh Sulaiman dan tentaranya sementara mereka tidak menyadarinya’.”

         Alquran juga menceritakan banyak kisah Nabi Sulaiman. Salah satu hal yang paling dicintainya adalah Masjid al-Aqsha. Masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Adam ini kemudian dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim setelah ratusan tahun.Setelah beberapa generasi, masjid tersebut kembali runtuh. Ketika Nabi Daud menjadi Raja Yerusalem, ia mulai membangun kembali Masjid Al-Aqsha tetapi meninggal dunia sebelum selesai membangun kembali masjid tersebut.Kemudian Nabi Sulaiman dan pasukannya melanjutkan pekerjaan ayahnya tersebut. Saat dalam proses membangun kembali masjid tersebut, Nabi Sulaiman membuat doa khusus kepada Allah SWT dan meminta tiga hal, yakni: 1.)Beliau meminta untuk menjadi bijak,           sehingga keputusan apa pun yang dia buat di antara orang-orang yang sedang berdebat, Allah SWT akan tetap menyukainya. 2.)Meminta kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun sebelum atau sesudahnya.

3.)Meminta kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa siapa pun yang mengunjungi Masjid Al-Aqsha dan menjadikannya seseorang semurni saat hari seseorang dilahirkan.

        Saat memperhatikan proyek perbaikan tersebut, ternyata Nabi Sulaiman meninggal. Beliau dalam posisi duduk sambal memegang tongkatnya. Para jin yang takut pada Nabi Sulaiman sangat fokus pada bangunan itu ketika Allah SWT memutuskan untuk mengambil nyawa Nabi Sulaiman.back

Allah SWT menganugerahkan Nabi Sulaiman dengan mukjizat yang tidak dimiliki oleh nabi lain. Nabi Sulaiman bisa mengerti dan berkomunikasi dengan semua jenis binatang, dan dia bisa memerintah angin. Selain itu, beliau juga bisa melihat jin dan bahkan juga bisa memerintah mereka.


Salah satu kisah Nabi Sulaiman terkait dengan mukjizatnya ini adalah saat beliau beserta pasukannya yang terdiri dari jin, manusia dan burung-burung, sedang berbaris melalui sebuah lembah. Ternyata, lembah itu adalah rumah bagi banyak semut.

Melihat pasukan yang hebat ini, satu semut berkata kepada yang lain: "Bersembunyi di rumahmu, sebelum Sulaiman dan pasukannya menghancurkanmu di bawah kaki mereka!". Karena mukjizatnya itu, Nabi Sulaiman mengerti apa yang dikatakan semut.

Dia tersenyum pada dirinya sendiri dan berterima kasih kepada Allah untuk semua mukjizat yang diberikan kepadanya. Kemudian, dia memerintahkan kepada seluruh pasukannya untuk berhati-hati saat melangkah, karena itu adalah ladang penuh semut.

Cerita ini juga tertulis dalam Alquran: “Nabi Sulaiman dan pasukannya yang terdiri dari manusia, jin dan burung datang ke lembah semut. Seekor semut berkata: ‘Hai semut, masuklah ke tempat tinggalmu agar kamu tidak dihancurkan oleh Sulaiman dan tentaranya sementara mereka tidak menyadarinya’.”

Maka (Sulaiman) tersenyum, geli dengan ucapannya, dan berkata: ‘Ya Tuhanku, izinkan aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk melakukan kebajikan yang Engkau ridhoi. Dan masukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam [jajaran] hamba-hamba-Mu yang saleh’.” (QS An-Naml: 18-19)


Alquran juga menceritakan banyak kisah Nabi Sulaiman. Salah satu hal yang paling dicintainya adalah Masjid al-Aqsha. Masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Adam ini kemudian dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim setelah ratusan tahun.

Setelah beberapa generasi, masjid tersebut kembali runtuh. Ketika Nabi Daud menjadi Raja Yerusalem, ia mulai membangun kembali Masjid Al-Aqsha tetapi meninggal dunia sebelum selesai membangun kembali masjid tersebut.

Kemudian Nabi Sulaiman dan pasukannya melanjutkan pekerjaan ayahnya tersebut. Saat dalam proses membangun kembali masjid tersebut, Nabi Sulaiman membuat doa khusus kepada Allah SWT dan meminta tiga hal, yakni:

Beliau meminta untuk menjadi bijak, sehingga keputusan apa pun yang dia buat di antara orang-orang yang sedang berdebat, Allah SWT akan tetap menyukainya.

Meminta kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun sebelum atau sesudahnya.

Meminta kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa siapa pun yang mengunjungi Masjid Al-Aqsha dan menjadikannya seseorang semurni saat hari seseorang dilahirkan.

Saat memperhatikan proyek perbaikan tersebut, ternyata Nabi Sulaiman meninggal. Beliau dalam posisi duduk sambal memegang tongkatnya. Para jin yang takut pada Nabi Sulaiman sangat fokus pada bangunan itu ketika Allah SWT memutuskan untuk mengambil nyawa Nabi Sulaiman.

Tidak ada yang menyadarinya, sampai beberapa hari kemudian, semut lapar mulai menggigiti tongkat kayunya. Kemudian tongkat itu patah dan tubuh Nabi Sulaiman yang bersandar di atasnya jatuh ke lantai.

Orang-orang berlari ke arah Nabi mereka dan segera menyadari bahwa dia telah lama meninggal. Bahkan hal ini juga tidak diketahui oleh bangsa jin dari. “Dan ketika Kami menetapkan kematian Sulaiman,

tidak ada yang menunjukkan kepada jin kematiannya kecuali makhluk bumi yang memakan tongkatnya. Tetapi ketika dia jatuh, menjadi jelas bagi jin bahwa jika mereka mengetahui yang gaib, mereka tidak akan tetap berada dalam hukuman yang menghinakan.” (QS Saba: 14).Dalam sebuah perjalanan ke Yaman, Nabi Sulaiman begitu terkesima melihat mekanisme penyaluran air yang luar biasa Yaman. Dia ingin meniru sistem ini di tanahnya sendiri, tetapi tahu bahwa mereka tidak memiliki mata air yang cukup.Oleh karena itu, beliau mencari burung Hud-hud yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi air di bawah tanah. Tapi burung itu tidak terlihat. “Kenapa aku tidak melihat burung Hud-hud? Aku pasti akan menghukumnya dengan siksaan yang berat, kecuali dia memberiku alasan yang jelas!” serunya.Nabi Sulaiman berkata: “Kami akan melihat apakah kamu benar atau termasuk pendusta. Ambillah suratku ini dan kirimkan kepada mereka. Kemudian tinggalkan mereka dan lihat (jawaban) apa yang akan mereka kembalikan.” (QS An-Naml: 27-28)Isi surat tersebut berbunyi: ‘Dengan Nama Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang; jadilah kamu seseorang yang tidak ditinggikan terhadap saya, tetapi datanglah kepada saya sebagai Muslim. Ratu Bilqis kemudian segera memanggil penasehatnya. Dan hal tersebut diketahui oleh burung Hud-hud.Mereka akhirnya memutuskan untuk mengirim beberapa hadiah berharga melalui utusannya, yang juga bisa membawa kembali informasi tentang tentara Nabi Sulaiman. Karena Ratu Bilqis mengetahui bahwa kekuatan pasukan Nabi Sulaiman tidak sebanding dengan pasukannya.Nabi Sulaiman kemudian menunjukkan kekuatan pasukannya saat utusan pembawa hadiah tersebut datang. Pasukan tersebut terdiri dari manusia, jin dan juga binatang seperti singa dan harimau, dan burung. Utusan tersebut memang tercengang dengan ukuran dan keragaman pasukan itu.

        Setelah melihat itu, utusan pun kembali dan mengabarkan semua hal yang mereka temui di wilayah kerajaan Nabi Sulaiman. Kemudian Ratu Bilqis memutuskan untuk bertemu langsung dengan Sulaiman, bersama para pejabatnya.

Setelah menerima berita ini, Nabi Sulaiman memutuskan untuk menunjukkan kepada Bilqis dan pejabatnya kekuatan mukjizat yang dianugerahkan kepadanya oleh Allah SWT. Dia bertanya kepada pasukannya apakah ada yang mampu memindahkan kerajaan Bilqis sebelum pasukan itu datang.

Kemudian ada satu jin yang menyanggupi membawa tahta Bilqis yang berjarak 2.000 mil ke hadapan Nabi Sulaiman dalam sepersekian detik. Sulaiman sendiri kagum dengan keajaiban yang diberikan Allah SWT kepadanya dan sangat memuji Tuhannya.

Dia kemudian memerintahkan jin untuk membangun istana dengan lantai yang terbuat dari kaca tipis tapi kokoh, di bawahnya mengalir sungai-sungai. Ketika Bilqis tiba, singgasananya langsung menarik perhatiannya. Melihat reaksinya Nabi Sulaiman bertanya: “Apakah tahtamu seperti ini?”.

Ketika Bilqis hendak masuk, dia mengira lantai kaca itu air dan mengangkat roknya. Namun dijelaskan bahwa itu hanya lantai kaca biasa dan dialiri air di bawahnya. Ratu Bilqis pun malu akan perbuatannya tersebut.

Dia menyaksikan kebijaksanaan dan kerendahan hati Nabi Sulaiman bersama dengan kekuatannya yang besar dan menerimanya sebagai utusan Allah SWT. Kemudian, Ratu Bilqis bertobat dan memeluk Islam bersama dengan bangsanya.

Komentar